Pakar pendidikan Inggris menyarankan agar siswa laki-laki dibiarkan berjalan-jalan selama di kelas. Laki-laki punya kemampuan belajar yang berbeda dari perempuan. Dengan membiarkannya berjalan, otak laki-laki akan lebih aktif dan menyala.
Hasil studi Abigail Norfleet James dari University of Virginia di sebuah sekolah khusus laki-laki ini menunjukkan bahwa siswa laki-laki akan belajar lebih baik saat melakukan sebuah aktivitas yang berdasarkan gerakan dan visual.
"Laki-laki memiliki kemampuan verbal atau berbahasa yang lebih rendah dari perempuan. Kemampuan audio atau pendengaran mereka juga payah. Mereka juga kurang bisa menahan emosi dan mengontrol rangsangan," ujar Dr James seperti dilansir Dailymail, Rabu (20/1/2010).
Tapi laki-laki punya kemampuan spatial atau kemampuan mengatur yang baik. Laki-laki juga punya visual atau penglihatan yang tajam, mengenal sentuhan lebih baik dan secara fisik lebih aktif. Untuk itu, para pakar menyarankan agar pendidikan yang diterapkan pada laki-laki harus disesuaikan dengan kelebihan-kelebihan tersebut.
Studi yang dipresentasikan pada acara the International Boys' Schools Coalition Conference di London itu menyebutkan bahwa laki-laki sebaiknya lebih banyak melakukan aktivitas fisik saat di kelas.
Setiap mata pelajaran juga sebaiknya dirancang untuk membuat siswa laki-laki lebih banyak bergerak dan bekerja dalam grup.
"Guru juga harus banyak bergerak untuk menarik mata para siswa. Kebanyakan siswa laki-laki akan memilih untuk melihat sesuatu yang bergerak. Jika guru hanya duduk dan tidak bergerak selama beberapa menit, perhatian siswa laki-laki akan teralihkan pada hal lain," jelas Dr James.
Jadi jika seorang laki-laki tidak bisa diam dan terus berjalan-jalan di dalam kelas, itu normal. "Tidak ada yang salah dengan itu, karena dengan begitu otaknya akan lebih aktif dan kemampuan belajarnya akan lebih baik," kata Dr James.
Hasil studi Abigail Norfleet James dari University of Virginia di sebuah sekolah khusus laki-laki ini menunjukkan bahwa siswa laki-laki akan belajar lebih baik saat melakukan sebuah aktivitas yang berdasarkan gerakan dan visual.
"Laki-laki memiliki kemampuan verbal atau berbahasa yang lebih rendah dari perempuan. Kemampuan audio atau pendengaran mereka juga payah. Mereka juga kurang bisa menahan emosi dan mengontrol rangsangan," ujar Dr James seperti dilansir Dailymail, Rabu (20/1/2010).
Tapi laki-laki punya kemampuan spatial atau kemampuan mengatur yang baik. Laki-laki juga punya visual atau penglihatan yang tajam, mengenal sentuhan lebih baik dan secara fisik lebih aktif. Untuk itu, para pakar menyarankan agar pendidikan yang diterapkan pada laki-laki harus disesuaikan dengan kelebihan-kelebihan tersebut.
Studi yang dipresentasikan pada acara the International Boys' Schools Coalition Conference di London itu menyebutkan bahwa laki-laki sebaiknya lebih banyak melakukan aktivitas fisik saat di kelas.
Setiap mata pelajaran juga sebaiknya dirancang untuk membuat siswa laki-laki lebih banyak bergerak dan bekerja dalam grup.
"Guru juga harus banyak bergerak untuk menarik mata para siswa. Kebanyakan siswa laki-laki akan memilih untuk melihat sesuatu yang bergerak. Jika guru hanya duduk dan tidak bergerak selama beberapa menit, perhatian siswa laki-laki akan teralihkan pada hal lain," jelas Dr James.
Jadi jika seorang laki-laki tidak bisa diam dan terus berjalan-jalan di dalam kelas, itu normal. "Tidak ada yang salah dengan itu, karena dengan begitu otaknya akan lebih aktif dan kemampuan belajarnya akan lebih baik," kata Dr James.
0 comments:
Post a Comment