Psikokinesis memberikan bukti yang cukup penting yang menunjukkan betapa pikiran itu memiliki bentuk energi aneh dan asing yang telah membingungkan para ilmuan dan bahkan para materialis garis keras Rusia. Memang benar bakwa psikokinesis merupakan ilmu yang ‘belia’, itu pun kalau bisa dianggap ilmu. Namun, sejumlah besar percobaan telah dilakukan dengan hati-hatidi bawah tatapan mata cermat para ilmuan telah terbukti bahwa kekuatan pikiran bukanlah dongeng, tahyul, atau pun bualan tukang obat semata. Pada tahun 1943 Laboratorium Parapsikologi Duke University menyatakan bahwa mereka telah memperagakan efek psikokinesis. Dalam pengujian itu subjek memaksakan kehendaknya pada kubus dan mencoba menjatuhkannya sesuka hatinya. Hasilnya, secara luar biasa melampaui ekspektasi rata-rata sampai kepada suatu tingkat yang harus diperhitungkan. Hal ini, haruslah diingat, diperoleh sesudah semua tindakan pencegahan diambil untuk menghindari adanya gangguan dari luar kecuali pikiran si subjek sendiri. Tentu saja ada beberapa kesalahan yang berkaitan dengan emosi si subjek yang, -tidak seperti pada kasus gangguan-, tidak bisa selalu dikontrol dengan sempurna. Memang inilah yang bisa diharapkan bila pikiran, baik manusia ataupun binatang, diperhitungkan. Sesudah semua percobaan dilakukan, hasilnya secara pasti menyatakan bahwa fenomena psikokinesis adalah pengejawantahan khusus dari interaksi psikofisika dasar antara subjek dan objek yang bersifat dwi-arah.
Paradoksnya, hasil penting dari bidang pengetahuan tentang kekuatan pikiran atas benda ini lebih diketahui dan diperoleh di bumi para ‘materialis gariskeras Rusia’. Berikut adalah cuplikan dari buku “Penemuan Psikis di Balik Tirai Besi” sebuah buku non-fiksi oleh Sheila Ostrander dan Lynn Schroeder.
Laporan ini berpusat pada seorang wanita empat puluh tahun yang lebih dikenal dengan nama samarannya Neyla Mikhailova. Kekuatan pikirannya untuk memindahkan benda dari kejauhan, seperti kotak plastik, kendi (dengan bobot ½ kg), setumpuk piring, cangkir gelas, kompas, kotak korek api, telah diuji dan diuji ulang. Dibuktikan dan dibuktikan ulang. Daftar para ilmuan yang mengusut kemampuannya terbaca laksana “who’s who”-nya sains Sovyet. Selain para ilmuan itu, reporter Moskow Komsomol dan Moscow Pravda, yang diterbitkan oleh Organisasi Partai Komunis Kota, tidak menemukan adanya benang tersembunyi, magnet, atau tipu muslihat lain. Bahkan disimpulkan bahwa psikokinesis tidak berhubungan dengan mistik. Dikala seorang berpikir, ia memancarkan bentuk energi tertentu dan pada orang-orang tertentu energi itu lebih kuat. Psikokinesis adalah sebuah fakta fisika-fisiologika.
Yang lebih penting lagi, kekuatan psikokinesis-nya mengejawantah tidak hanya dalam menggerakkan objek diam dari jarak jauh, tetapi juga dalam menghentikan objek bergerak dari jarak tertentu. Ia juga bisa menghentikan gerakan bandul jam dinding. Dua buah kemampuan inilah yang membuktikan bahwa pikiran tidak hanya bisa menggerakkan benda diam tetapi juga bisa menghentikan objek bergerak.
Fakta tentang kekuatan pikiran ini memunculkan kesimpulan penting lainnya yang sangat mungkin benar: kalau pikiran bisa menggerakkan atau menghentikan benda, pikiran juga bisa menyembuhkan atau melukai tubuh (yang juga termasuk benda).
Kekuatan seperti itu sangat jarang ditemukan. Fakta ini diakui dengan harapan bahwa mereka yang skeptis akan mengakui bahwa kebenaran ini lebih banyak diterima. Ha ini hampir sama persis dengan menemuakan berapa banyak juara dunia dalam bidang olah raga, berapa banyak Ronaldo dalam sepak bola, berapa banyak Tyson dalam tinju, berapa banyak Einstein dalam sains, berapa banyak mozart dalam musik? Jelaslah bahwa dalam bidang-bidang diatas, monooli itu tidaklah atas dasar pilih kasih, karena “orang-orang pilihan” itu terpilih karena kebajikan dan jerih payah mereka sendiri. Dan lewat prestasi “orang-orang pilihan” inilah lingkungan mereka memperoleh manfaat secara langsung atau pun tidak langsung.
0 comments:
Post a Comment