Berpikir berarti suatu tindakan menggunakan otak untuk melihat, menganalisa, menggali kembali data yang ada dan mengolahnya di dalam benak dengan melihat sumber permasalahan [yang menjadikan tindakan berpikir itu dilakukan] berdasarkan konteks atau situasi disekitarnya. Ini berarti bahwa semua jawaban dari permasalah yang ada merupakan hasil karya berpikir, baik secara langsung atau pun tak langsung. Jadi tindakan berpikir itu menjadi penting karena hasil dari proses berpikir itu mutlak penting bagi kehidupan manusia.
Tindakan berpikir pada dasarnya dilakukan untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan yang merupakan fungsi pemenuhan kebutuhan yang di rasa penting untuk diketahui. Kebutuhan ini mendorong seseorang untuk menemukan jawaban yang belum diperoleh atau mungkin masih jauh dari kebenaran yang sebenarnya.
Karena sebuah jawaban memiliki nilai yang penting bagi manusia maka tindakan berpikir seyogyanya dilakukan dengan baik dan benar agar jawaban yang diperoleh nantinya merupakan sebuah hasil yang benar pula.
Berpikir ilmiah merupakan tindakan berpikir yang terstruktur, terorganisir, dan sistematik dalam menelaah atau mengkaji objek yang dipikirkan. Ini berarti proses berpikir itu haruslah melalui tahapan-tahapan berikut:
Mengidentifikasi masalah
Langkah awal dalam berpikir ilmiah adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada. Tindakan mengidentifikasi mengacu pada tindakan melihat kembali keadaan yang menjadi suatu masalah yang kiranya membutuhkan jawaban. Dalam mengidentifikasi masalah dituntut kejelihan dalam menganalisa situasi yang terjadi sehingga kita benar-benar mendapatkan tujuan dari pengidentifikasian tersebut.
Merumuskan dan membatasi masalah
‘Merumuskan’ merupakan proses menyeleksi dan menentukan masalah dari kemungkinan-kemungkinan adanya masalah lain yang muncul. Dengan kata lain, ‘merumuskan’ berarti suatu proses menentukan masalah dengan melihat keadaan yang menjadi sumber tindakan itu dilakukan. Sementara itu, tindakan ‘membatasi’ ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh merupakan benar-benar menjawab masalah yang di pikirkan itu tanpa adanya keterikatan atau hubungan [baik langsung maupun tidak] dengan masalah atau hal-hal lain yang pada hakekatnya berada di luar cakupan permasalahan yang sebenarnya. Berarti bahwa tindakan merumuskan dan membatasi masalah merupakan tindakan menunjukkan atau menentukan masalah dan kemudian menempatkan masalah yang ingin di pecahkan sesuai proporsinya.
Merumuskan hipotesis/ pertanyaan penelitian [dugaan sementara].
Setelah merumuskan dan membatasi masalah, tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah merumuskan hipotesis/ pertanyaan penelitian. Di sini, sebuah dugaan perkiraan sementara diberikan. Perkiraan ini lebih mengacu kepada pendapat pribadi yang bertujuan memberikan perkiraan awal tentang hasil atau jawaban dari masalah yang telah diketahui. Hipotesis isi dimaksudkan untuk menghubungkan atau mengira-ngira hasil yang akan diperoleh, yang mana hal ini akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada kebenaran hipotesis tersebut. Dengan demikian pikiran akan diarahkan perlahan ke jawaban yang benar dan sesuai dengan masalah yang ada.
Mengumpulkan dan mengolah data.
Setelah mengetahui dengan pasti masalah yang muncul dan memberikan perkiraan hasil yang akan diperoleh, maka selanjutnya dilakukan tindakan mengumpulkan dan mengolah data. Hal ini lebih mengacu pada menghubungkan data-data yang dimiliki dengan masalah yang membutuhkan jawaban. Data yang diberikan haruslah memiliki keterkaitan yang erat dengan masalah tersebut. Ini berarti bahwa, di sini terjadi proses merangkai, mengaitkan dan menghubungkan semua data yang dimiliki dengan masalah yang terjadi berdasarkan tingkat relasi dengan masalah tersebut.
Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.
Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan merupakan langkah terakhir dari proses berpikir ilmiah, yang mana pada tahap ini hipotesis yang dimiliki dihadapkan dengan data yang dikumpulkan. Hasilnya sebuah kesimpulan akan muncul sebagai jawaban dari masalah yang terjadi sejak awal.
0 comments:
Post a Comment