Sunday, November 20 - 0 comments

Book: GUIDE TO RESEARCH DESIGNS, METHODS, AND STRATEGIES by Stephen Isaac & William B. Michael


Perhatian, Strategi, dan Perangkap dalam Penelitian
Ketercapaian hasil penelitian dari rancangan yang baik adalah memaksimalkan internal dan eksternal validity serta meminimalkan kekeliruannya. Untuk mencapai hal tersebut, perlu diperhatikan 14 faktor berikut ini, yakni (1) con trol- a key con cept in experim ental design, (2) confounding and cancellation of effects: two pitfall of interaction, (3) generalizability of research findings, (4) interaction between variables, (5) some common source of error, (6) making mean ingfu ll comparisons, (7) reactive versus nonreactive measures, (8) m eassu rem ent: sin gle versus multiple outcom es-trin gu lation, (9) statistical regression effects, (10) sh ort-term and lon g-term studies, (11) five point about research design, (12) large sam ples versus small sam ples, (13) individual differences, dan (14) matching as a control tehnique: some disadvantages.

Control – A Key Concept in Experimental Design
Rancangan penelitian memiliki dua tujuan mendasar, yakni menjawab pertanyaanpenelitian dengan jelas, dan mengontrol variansi (variability). Terdapat 3 jenis variansi yang perlu dikontrol untuk memperoleh hasil penelitian yang valid, yakni:
a.      Memaksimalkan variansi ekperimental (m ax i m i ze t h e e x per i m en ta l v a r i a n c e), efek sistematis dari variabel-variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian. Untuk itu, lakukan perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan penelitian yang sesuai dengan kondisi-kondisi eksperimentalnya.
b.      Control the extraneous variance, efek dari variabel yang tak diharapkan yang mungkin berpengaruh terhadap hasil penelitian. Untuk itu, lakukan hal-hal berikut:
·     mencegah variansi variabel ekstra dengan memilih subjek yang homogen; menggunakan teknik random;
·         membangun variabel ekstra ke dalam rancangan sebagai variabel independen;
·         menggunakan teknik matching (pemadanan);
·         menggunakan kontrol stastitikal.
c.       Meminimalkan variansi kekeliruan (minimize the error variance) dengan cara memperbesar ukuran sampel dan memperhatikan reliabilitasnya.

Confounding and Cancellation of Effects: Two Pitfall of Interaction
Interaksi atarvariabel, intensional atau insidental, memproses sekurang-kurangnya dua kesulitan dalam rancangan penelitiannya, yakni con f oun din g dan c a n cell in g of effect. Confounding terjadi manakala variansi dari satu atau lebih variabel independen di luar fokus penelitian, bercampur dengan variansi yang muncul dari variabel independen yang dimasukkan ke dalam masalah penelitian.
Canselling of efect, sebagai pengganti dari temuan perbedaan yang sumbernya bercampur, perbedaan itu akan tersembunyi sebab rancangannya gagal mengidentifiakasi atau membedakan variabel-variabel saling berpengaruh satu sama lain dalam satu variabel, gagal membandingkan pengkontrasan tingkatan atau sejumlah hasil dalam cancellation of efect yang sama.

Generalizability of Research Findings
Generalisasi merupakan masalah eksternal validity. Pertanyaan pokoknya adalah, apakah yang dipelajari dalam satu latar penelitian tertentu dapat diaplikasikan secara umum ke dalam banyak kelas lain dengan latar yang sama atau hampir sama. Terdapat 3 hal yang patut dipertimbangkan guna meningkatkan generalisasi hasil penelitian, yakni: (a) pemilihan subjek, (b) variasi dari sumber input atau sumber stimulus, dan (c) masalah observasi.

Interaction Between Variables
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari interaksi antarvariabel adalah (a) pola inter¬aksi, (b) kecenderungan interaksi, (c) efek utama versus interaksi, (d) penggunaan variabel independen yang tidak tepat, dan (d) asumsi perlakuan yang matang.

Sumber-sumber kekeliruan umum yang sering terjadi menyangkut hal-hal berikut:
  1. The halo effect; unsur-unsur yang tidak relevan dalam unit studi yang mempengaruhi unsur relevan dalam pengarahan yang baik ataupun tak baik;
  2. Rating error yang meliputi tiga kategori:the over-rater error, the under-rater error, dan the central-rater error;
  3. The Hawthorne efect; mencatat beberapa faktor yakni (a) sesuatu/kesenangan baru, (b) kesadaran sebagai salah seorang partisipan dalam eksperimen, (c) lingkungan yang dimofikasi yang meliputi pengamat, prosedur khusus, pola interaksi sosial yang baru, dan (d) pengetahuan tentang hasil dari figur produktivitas sehari-hari dan balikan-balikan yang tidak sistematis;
  4. The “John Henry” Efect; fenomena penelitian yang melibatkan subjek manusia yang dirancang untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak memperhatikan statusnya;
  5. The experimenter bias efect; pengaruh bias dari pelaku eksperimen;
  6. The Placebo efect merupakan efek dari stimulus bawaan atau stimulus netral yang diberikan terhadap subjek;
  7. The post hoc error, tanpa memiliki hubungan penyebab dan pemengaruh;
  8. Error of misplaced precision;
  9. beware of “typical” case studies;
  10. the law of the instrument.

Making Meaningfull Comparisons
Untuk membuat perbandingan yang bermakna hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Data dasar (baseline) harus berkemungkinan diadaptasi secara tepat terhadap beberapa modifikasi dari beberapa latar penelitian, seperti kamera televisi, pengamat ruangan, peralatan baru, dan perubahan lain-lain dalam lingkungan.
2.      Perangkap tentang “do nothing” dari kelompok kontrol yang biasanya kelompok itu mengalami segala sesuatu yang juga dikenakan pada kelompok eksperimen kecualifaktor kritiknya. Kelompok kontrol yang tidak dikenai apapun berbeda dari kelompok eksperimen dalam banyak hal ketimbang dari variabel perlakuan yang diisolasi.
3.      Rancangan eksperimen dengan randomisasi subjek, kesempatan, dan kondisi-kondisi perlakuan akan menjadikan perbandingan bermakna.
4.      Penggunaan nomber-nomber indeks untuk transformasi data-data kasar yang tidak relevan.
5.      Menghilangkan “plausible” hipotesis tandingan.
6.      Membedakan inisial antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
7.      Hindari pretes retrospektif.
8.      Hati-hati dalam perangkap penggunaan metode.

Reactive versus Nonreactive Measures
Sebuah pengukuran dikatakan reaktif manakala si subjek secara langsung terlibat dalam studi dan ia bereaksi terhadap proses pengukuran itu sendiri. Beberapa resikonya antara lain:
  1. adanya efek “guinea pig” yang akan mempengaruhi keotentikan data;
  2. peranan seleksi;
  3. pengukuran sebagai pelaku perubahan, efek „preamble¶;
  4. perangkat jawaban, terpilih atau bebas;
  5. efek dari pewawancara;
  6. perubahan instrumen penelitian.
Pengukuran nonreaktif tidak mengubah yang diukur. Kategorinya meliputi:
1)                  jejak pisik, seperti pengujian pisik buku-buku perpustakaan;
2)                  catatan-catatan dan arsif-arsif: pemerintahan, mas media, industri, personal, dll;
3)                  pengamatan yang obstrusive.

Meassurement: Single versus Multiple Outcomes-Tringulation
Definisi operasional tentang suatu konsep membawa pada pengukuran dalam terminologi behavioral, membawa pada kegiatan memilih kriteria pengukuran tunggal atau pengukuran kelas-kelas observasi. Triangulasi dalam proses pengukuran jauh lebih baik daripada pendekatan kriteria tunggal.

Statistical Regression Effects
Statistical regression meliputi beberapa pertimbangan berikut:
1)      Kelompok ektrim dalam tes kedua (postes) menjadi kurang baik jika asalnya baik, dan menjadi baik jika asalnya kurang baik.
2)      Deviasi yang lebih besar dari sekor ekstrim, regresinya lebih besar dengan mean.
3)      Korelasi yang lebih rendah, regresi yang lebih besar terhadap mean.
4)      Pemilihan kelompok-kelompok untuk alasan independensi cenderung tidak akan surut terlalu banyak dalam tes ulang seperti juga ukuran yang tinggi akan berkorelasi dengan variabel pilihan.
5)      Pemilihan kelompok atas dasar skor ekstrim dalam satu variabel namun mengevaluasi variabel dependen yang tidak berkaitan seharusnya secara rasional bebas dari efek regresi terhadap variabel kedua.
6)      Suatu pseudo-gain tak langsung dapat muncul manakala subjek diseleksi dalam beberapa kriteria ketimbang hanya dari pretes. Karena pengujian kelas dan pretes lebih dekat waktunya, hal itu cenderung berkorelasi lebih tinggi ketimbang pengujian kelas dengan postes.
7)      Ketika subjek dipadan-padankan menurut kriteria pretes ada resiko efek regresi jika pemadanan melibatkan dua populasi yang berbeda.

Short-Term and Long-Term Studies
1)      Efek short-term dan long-term cenderung berbeda, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Misalnya, penelitian Hovland menunjukkan bahwa efek rentang-panjang lebih besar daripada efek menengah terhadap sikap umum, meskipun lebih lemah terhadap sikap-sikap khusus.
2)      2)   Tiga butir penting dalam mendefinisikan fungsi: dua poin rancangan sebelum dan sesudah mengalami kegagalan yang serius ketika penyelidikan tingkah laku berkaitan dengan pertumbuhan pokok atau fungsi perubahan. Fungsi-fungsi demikian menuntut minimum tiga poin pengukuran dalam menentukan apakah bfungsinya menyerupai linier sederhana atau salah satunya kurva linier.
3)      Rancangan eksperimen yang paling memungkinkan ialah seperti berikut ini.

Kelompok A : T1
X
T2
Kelompok B : T1
X
T2
Kelompok C: T1
X
T2
Kelompok D : T1
X
T2
Kelompok E : T1
X
T2


Five Point About Research Design
1)      Pengukuran hasil yang multi lebih baik daripada hasil tunggal (lebih banyak menggunakan variabel dependen).
2)      Variabel dependen masing-masing memiliki kriteria yang cukup jelas.
3)      Memilih variabel independen secara tepat, relevan, dan disusun dalam kombinasi yang realistik satu sama lain memberikan manfaat dari hubungan interaksi.
4)      Memungkinkan hubungan antara karakteristik personaliti dan kriteria kevalidan secara fleksibel.
5)      Penekanan interaksi antara perbedaan individual dan prinsip atau metode belajar yang khusus.

Large Samples versus Small Samples
Keuntungan dari penggunaan sampel besar dalam penelitian pendidikan ditunjang oleh teknologi komputer. Statistik untuk sampel besar melibatkan kekeliruan sampling yang lebih kecil, meningkatkan reliabilitas, dan meningkkan kekuatan tes statistik. Sampel besar lebih baik dari sampel kecil. Meskipun begitu penggunaan sampel kecil yang representatif lebih disukai untuk kondisi-kondisi:
1) contoh kecil ekonomi;
2) monitoring komputer;
3) penelitian penjelajahan dan studi pilot;
4) N dalam studi yang besar/luas.


Individual Differences
Kebanyakan penelitian pendidikan memusatkan perhatian pada kelompok-kelom-Pok yang disimpulkan berdasarkan rata-rata kelompok. Resiko dari pendekatan ini adalah kehilangan informasi penting tentang hukum perilaku dan perbedaan individual. Setiap perbedaan atara butir-butir individual dan perbedaan dalam hukum perilaku mungkin berlaku pada saat itu, dan merupakan pertanyaan yang penting.

Matching as a Control Tehnique: Some Disadvantages.
1)   secara umum, teknik penyocokan subjek secara berpasangan cenderung menciptakan lebih banyak masalah kontrol daripada pemecahannya.
2)   Pemasangan dengan pasangan identik menggunakan penetapan random. Alam me-nyediakan situasi kontrol yang baik dalam kasus pasangan identik, meskipun hal ini relatif jarang terjadi dan memiliki keterbatasan praktik yang serius dalam pengguna-annya. Aturan penetapan random perlakuan atau kelompok-kelompok harus tetap diamati.
3)   Pemasangan melalui urutan subjek dalam variabel T-1 menggunakan penetapan ran-dom. Terdapat beberapa validitas menggunakan urutan subjek yang dipasangkan dengan beberapa kriteria pretes (T- 1) seperti IQ, prestasi belajar, usia, status sosial ekonomi, dan lain-lain dan di mana penetapan random untuk perlakuan atau kelompok-kelompok tetap diamati, masalah-masalah lain muncul.

Sebagai contoh: (1) keputusan tentang variabel mana yang menjadi dasar pemasangan, (2) masalah keberhasilan pengukuran variabel yang memuaskan yang mempengaruhi independen variabel sehingga alat ukur menjadi valid dan reliabel digunakan, (3) masalah regresi sta-tistikal ketika pemasangan subjek atau kelom¬pok yang berlaku untuk menyajikan populasi yang berbeda dengan menghargai variabel pasangannya, dan (4) masalah pembuangan subjek yang tidak memenuhi kriteria pemasangan kecuali jika skor ekstrim dicakup atau jika pemasangan didasarkan pada sdua atau lebih variabel.

0 comments: