Suara yang baru ku dengar, hilang. Entah, apa yg dipikirkanya. Yang jelas aku masih di luar.
Dengan tak tahu apa-apa, ku mau mencoba lihat.
Kemarin, dia tidur, bermalas-malasan di meja dekat jendelanya. Dia terlalu banyak mengisi bayangan tak jelas dalam pikiran-nya yang sudah hampir penuh.
Terus ku perhatikan. Dia masih mengikat rambutnya. Belum pernah ku lihat dia setenang ini.
Indah! Itu kata yang pantas untuknya saat ini.
Ku ingin bilang, jangan pernah pakai celana pendek. kau tau, nyamuk paling suka itu. Tapi kata itu tidak bisa ku ucap, karena itulah sesekali ia memukul kakinya, berusaha mengusir nyamuk.
Lama ku perhatikan, sampai dia bagun. Tidur, itu yang ia buat kmudian.
Bisa lihat dia tidur. Buat ku tambah yakin kalau ia bisa lebih tenang, ia bisa buat dirinya lebih manis.
Sekarang waktunya pulang, kembali ke tubuh yang menugguku, masih di luar.
Terus ku pikir, kenapa dia yang selalu ku temui. Tak bisa setenang ini. Seolah dia butuh diperhatikan, butuh didekati, padahal... Tanpa itu dia bisa dapat yang dia mau.
Kalau kau baca ini, saya mau bilang, jagan bingung. Ini hanya pikiranku saja. Jadilah yang terindah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment